17 Desember 2007

Misteri Cinta



Artikel berikut diambil dari
http://www.kerenbeken.com/main/memberarticles.asp?id=&nick=r1za
Inti Cerita: yang akan abadi di dunia INI hanyalah KETULUSAN CINTA tanpa tendensi apapun!! maka bersyukurlah kita yang masih mempunyai rasa itu.


"CINTA" adalah satu kata yang tak pernah usang dan lapuk dimakan zaman.
"CINTA" adalah bukan sekedar kata yang terlisan dan terasakan.
"CINTA" tetaplah menjadi misteri yang diinterpretasikan berlainan oleh setiap insan.

Naaah, di balik semua itu...terlepas dari segala yang kita rasakan.

Apakah anda masih mencintai dengan berbagai tendensi???
Apakah anda masih mencintai hanya karena kebutuhan dan prestise pribadi?

PACAR-KEKASIH-TUNANGAN-CALON ISTRI-CALON SUAMI

Masihkah kita pilih berdasarkan penampilan "fisik" semata?
Masihkah kita pilih berdasarkan sedikit banyaknya "harta"?
Masihkah kita pilih berdasarkan tinggi rendahnya "derajat/status sosialnya"?Masihkah kita pilih berdasarkan ukuran-ukuran "dunia"?

Naaah, jika kita masih mempertahankan "CINTA" berdasarkan ukuran seperti itu....

So, kita telah tertipu, kita telah dibutakan oleh pandangan-pandangan semu!Sebab tampan-cantiknya seseorang tidaklah kekal, tidaklah abadi
Sebab miskin-kayanya seseorang hanyalah asesoris yang membuat orang bisa tinggi hati.
Sebab tinggi rendahnya status sosial seseorang bagaikan pakaian, bisa terlepas lagi.
Dan ukuran-ukuran duniawi hanyalah membelenggu nurani

Mengapa dan mengapa? sebab jika kita bersikeras dengan "CINTA" dengan berbagai tendensi
Maka suatu saat kita akan terkejut dengan cobaan-cobaan Illahi
Kita memiliki istri atau suami yang kita tidak mengenalnya dengan hati nurani
Kita mencintai dia karena kita anggap dia memiliki "kelebihan" dan "keistimewaan"
Dimana semua itu kita ukur dengan pertimbangan dunia yang penuh kepalsuan & kefanaan
Benarkah "CINTA" tetap bertahan?
Jika dia sudah tidak ayu dan tampan / cantik lagi?
Jika dia sudah tidak kaya lagi?
Jika dia sudah tidak memiliki status sosial yang "terhormat" lagi?
Jika demikian maka "CINTA" kita berubah menjadi "KETERPAKSAAN"
Dan bukannya tidak mungkin kita tergoda dan beralih pandangan

Jika sudah begini jadinya, kita menjadi manusia yang "TIDAK BERPERASAAN"
Apakah semua ini masih akan kita jalani, padahal usia kita dimakan peredaran jaman?
Apakah semua ini masih akan kita jalani, sehingga kita temui "penderitaan"

So, berhati-hatilah anda dengan "CINTA" yang bertendensi

"CINTA" memanglah sebuah misteri
Sebab tak cukup dengan lisan, perbuatan tapi juga dengan hati nurani
"CINTA" bisa kekal abadi tetapi bisa juga dimanipulasi
Kita tinggal memilih, kesesatan & penderitaan ataukah kebahagiaan yang abadi?
"CINTA" memanglah sebuah misteri
Datangnya dari Illahi
Kita bisa berencana tapi Tuhanlah yang menentukan yang terbaik bagi kita
Berusahalah mencari "CINTA" yang seutuhnya Dan selamat menikmati "MISTERI CINTA" yang dilimpahkan-Nya

Jangan hiraukan segala penilaian dari orang lain tentang pasangan anda
Sebab yang paling tahu tentang "CINTA" yang terbaik bagi manusia adalah diri sendiri
Orang lain hanyalah penonton, biarkanlah ia jalankan perannya sebagai penonton sejati
Tetapi kita adalah SUTRADARA, yang berwenang memutuskan lakon apa yang terbaik
Terbaik buat diri kita akan lebih membahagiakan dari pada manut omongannya orang sirik

Hehehe.....

SELAMAT MENIKMATI CINTA

ULASAN INI BUKANLAH MENGGURUI NAMUN SEBATAS URUN REMBUG YANG MUNGKIN BERGUNA
TAPI JANGANLAH MENGAGUNGKAN "KEHEBATAN DUNIA"
SEBAB TOH DUNIA AKAN KIAMAT JUGA
OLEH KARENA ITU APALAH YANG ABADI?
SELAIN "CINTA TANPA TENDENSI"

by r1za ~ 17 October 2007
disunting oleh longleytime @ 6 desmener 2007

07 Desember 2007

CINTA, KETULUSAN & MATREALISME

baca sampe slese y............

Saya agak kaget ketika salah seorang teman berkata "emang lo hidup mau dimakani cinta doang?" sesaat setelah saya berkata sesuatu tentang cinta bahwa cinta adalah segala-galanya bagi saya!

Beberapa detik saya tetrtegun & tidak bisa berkata apa-apa lagi, hingga beberapa menit berlalu saya masih terdiam merenungi perkataan tadi. Hingga saya kembali kekosan, saya masih merenunginya hingga beberapa jam berlalu sampai akhirnya wawasan saya terbuka "betul juga apa kata dia, memang pantas wanita berkata seperti itu. Apalah artinya cinta, ketulusan tanpa matrealisme/ekonomi yang cukup?pasti akhir yang diperoleh akan pahit".

Fakta di dunia ini tak seorangpun wanita mau hidup dengan lelaki miskin apalagi pengangguran atau lelaki yang hanya mengandalkan kekayaan orang tuanya belaka, meskipun wanita itu begitu mencintainya, kalaupun ada jumlahnya sangat sedikit.

Lalu timbul pertanyaan: "adakah di dunia ini cinta yang benar-benar tulus tanpa embel-embel matrealisme?" saya hanya bisa menjawab: "it's posible!?", "mana mungkin!?" ya memang seperti itu seharusnya!! Ketiga faktor ini (cinta, ketulusan & matrealisme) harus ada & harus berjalan secara beriringan. Jika salah satu faktor saja tidak ada pada jalurnya maka jalannya rumah tangga akan terganggu.

Tanpa ketulusan cinta, hanya matrealisme banyak terjadi pertengkaran, perselingkuhan & ujung-ujungnya perceraian. Tanpa matrealisme, hanya ketulusan cinta juga banyak terjadi pertengkaran, perselingkuhan & ujung-ujungnya perceraian. Paling tidak itulah yang bisa kita lihat dalam realita kehidupan sehari-hari baik berita di televisi, lingkungan kita dan ataupun sinetron-sinetron.

Itulah sekelumit tentang ketulusan cinta & matrealisme yang intinya semua faktor itu adalah penting selain juga adanya kesetiaan (loyality), kebijaksanaan, kebersamaan & perngertian. Yang kesemuanya harus berjalan secara beririnagan pada jalurnya masing-masing agar jalannya rumah tangga atau suatu hubungan tidak terganggu.

Semoga tulisan saya ini bisa menambah wawasan bagi kita semua baik yang belum, akan ataupun yang sudah menikah/berumah tangga. Akhir kata cinta yang benar-benar tulus tanpa embel-embel materi hanya Alloh Swt-lah yang punya. Oleh karena itu selayaknyalah kita kembali kepdaNya, sudah saatnyalah kita membalas cintaNya.

Purwokerto 23 juli 2004